Kamis, 17 April 2014

Agama Katolik

AGAMA KATOLIK

Agama Kristiani mendapat asal-usul pada Yesus dari Nasaret dan gerakannya. Dengan hidup dan ajaran serta kematiannya, Yesus (bagaikan nabi) memaklumkan bahwa Allah bertindak dengan manusia. Mereka yang bergabung pada gerakan Yesus itu mengerti bahwa:
a.       Pada pewartaan Yesus, Dia yang adalah awal dan akhir hidup serta memanggil Abraham dan Musa, menyapa manusia, sekarang ini juga, sedemikian rupa, sehingga manusia tidak dapat mengelakkan jawaban (Kerajaan Allah);
b.      Pada tindakan Yesus, Allah yang oleh Yesus disebut Bapa, menawarkan kehidupan-Nya kepada semua orang, agar mereka punya hidup dalam kelimpahan;
c.       Pada kematian Yesus, terbuka jalan supaya segala yang hidup menemukan hidup dalam Allah.

PENGERTIAN ASAL USUL DAN PERKEMBANGAN AGAMA KATOLIK (AGAMA KRISTIANI)
Sesuai dengan petunjuk sejarah, Yesus Kristus adalah pembawa agama Kristen. Ia berasal dari Nazaret, lahir kurang lebih pada tahun ke-4 sebelum Masehi, tetapi sebagian ada yang berpendapat antara di Galilea dan kemudian meluas di kalangan penduduk Palestina. Ia dipercayai membawa kabar gembira tentang penebusan dosa di samping memperlihatkan banyak mukjizat. Untuk kelanjutan ajaran yang dibawanya ia mengangkat 12 orang rasul. Satu tahun sebelum ia meninggal dunia di kayu salib pada 7 April 30 M. Ketika berusia lebih kurang 30-31 tahun, Yesus telah membentuk gereja di Yerussalem, yaitu ketika ia menunjuk Petrus, salah seorang muridnya yang dubelas, sebagai kepala gereja. Dalam Injil Matius (16:18) disebutkan: “Dan akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan mengusasinya”. Bahkan Yesus mengangkat Petrus sebagai Kepala gereja yang tertinggi, sebagaimana diisyaratkan dalam Injil Yahya 921:17).
Pada awal mulanya jemaat Kristen terdiri dari orang-orang Yahudi. Merekalah yang disebut dengan jemaat purba atau jemaat Yerussalem, atau ada pula yang menyebut mereka dengan jemaat Nazaret. Agama Kristen pada mulanya adalah untuk bangsa Yahudi, suatu agama nasional bangsa Yahudi. Akan tetapi, ketika Petrus bekerja di Yerussalem. Ini berarti bahwa agama yang bersifat internasioanl. Hal inilah yang merupakan permasalahan bagi gereja Yerussalem sehingga Petrus menghadapi perlawanan. Pada tahun 42 M. Ia pindah ke Roma secara misterius, dan penjadi paus yang pertama di sana. Petrus menjabat sebagai paus selama 25 tahun dan meninggal dunia pada 67 M. Petrus adalah orang pertama dalam gereja dan dianggap jemaat induk di Yerussalem.
Selain Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peranan besar dalam penyiaran agama Kristen. Is berasal dari Tarsus di Silsilia, tetapi juga orang Yahudi sebagaimana halnya Petrus. Pada mulanya ia menjadi penentang agama Kristen. Pada tahun 36 Masehi ia pergi ke Damaskus untuk mencari orang-orang Kristen untuk disiksanya. Tetapi di depan pintu gerbang kota tersebut, konon Yesus menampakkan diri padanya sehingga ia jatuh pingsan. Setelah siuman, ia lantas bertaubat dan kemudian dipermandikan. Dalam sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan murid Yesus dan belum pernah berjumpa dengan Yesus.
Dalam menyiarkan agama Kristen, Paulus sama sekali tidak berhubungan dengan para rasul di Yerussalem. Namun perkembangan agama Kristen semakin pesat, baik karena kegiatan para rasul maupun karena hasil pekerjaan Petrus dan Paulus. Kemajuan agama tersebut bukan tanpa menghadapi rintangan-rintangan. Petrus dan Paulus mendapat tantangan dari kaum Yahudi sehinnga berkali-kali ditangkap oleh penguasa Roma dan dipenjarakan.  
Permasalahan serius yang pernah dihadapi oleh Paulus dan Petrus adalah “pertobatan orang kafir, apakah harus mentaati persunatan dan hukum Musa lainnya, di samping permandiannya”. Dalam konsili Yerussalem, kurang lebih tahun 48-50 M, berhasil diputuskan bahwa bekas penuja berhala dibebaskan dari persunatan dan undang-undang Musa. Dalam kesempatan itu Petrus mengemukakan: “Allah telah mengaruniakan Roh Kudus kepada mereka, sama seperti kaum Yahudi. Tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan berkas penyembah berhala. Mereka pun dapat dikuduskan karena kepercayaannya”. Dekrit Paulus ini menjadi pertanda adanya kekuasaan mengajar gereja Kristus yang dengan bantuan Roh Kudus dapat menyelesaikan masalah kepercayaan dan kesusilaan. Petunjuk lain ialah rahmat Yesus Kristus, dan bahwa sunat dan adat istiadat Yahudi tidak ada hubungannya dengan “keselamatan”.
Paulus bekerja sampai ke Yunani dan Eropa. Ia bekerja di kota-kota provinsi dan membentuk jemaat gereja. Ajaran Paulus yang dianggap baru ialah anggapan bahwa Yesus adalah Kristus atau Tuhan. Paulus meninggal dunia dalam tahun yang sama dengan Petrus, yaitu 67 M, kedua-duanya di Roma.

SUMBER POKOK AGAMA KATOLIK
Secara garis besar, sumber poko agama Katolik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Hidup, keyakinan dan usaha dari jemaat-jemaat sepanjang sejarah: tradisi Kitab Suci sebagai Kisah Awal Jemaat Kristiani.
2.      Kesepakatan-kesepakatan antar jemaat mengenai keyakinan imam (rumus-rumus hasil “konsili” --pertemuan dari segenap jemaat-- mengenai imam, ibadat dan hidup).
3.      Tradisi tidak tertulis: kebiasaan-kebiasaan (ibadat) dan moral.

POKOK-POKOK AJARAN AGAMA KATOLIK
1.      Orang beriman (Kristiani) berbakti demi hidup manusia: keadilan dan hormat pada manusia.
2.      Orang beriman (Kristiani) berbakti kepada Allah demi hidup manusia: mengasihi Allah dan mengasihi manusia.
3.      Orang beriman (Kristiani) berbakti kepada Allah bersama dengan Yesus: hidup orang Kristiani mengikuti hidup Yesus.
4.      Orang beriman (Kristiani)-Katolik berbakti kepada Allah demi hidup manusia, bersama dengan Yesus – bersekutu dengan orang Kristiani lainnya: ibadat bersama orang Kristiani.

SISTEM KEPERCAYAAN AGAMA KATOLIK
Ajaran ketuhanan dalam agama kristen, termasuk gereja Roma Katolik, adalah sebagaimana tercantum dalam kredo Ima Rasuli, yaitu Tritunggal yang terdiri dari Allah Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan ketiga-tiga pribadi tersebut adalah Allah. Semuanya Mahakudus, Mahasempurna, Mahatahu, Mahakuasa, dan kekal. Oleh karena itu ketiga-tiganya disembah dengan cara yang sama. Sekalipun terdiri dari tiga pribadi namun hanya satu Allah, yang masing-masing memiliki satu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi, sehingga disebut dengan Tritunggal yang Mahakudus. Secara ringkas, sistem kepercayaan ummat Kristen tersebut akan diuraikan berikut ini:  

1.      Allah Bapa
Allah Bapa adalah Pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat di dalamnya. Allah Bapa ada di dalam surga. Allah adalah Mahakasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama kepada manusia. Oleh karena itu Allah senantiasa mencampakkan Diri-Nya kepada manusia, sebagaimana pernah dilakukannya kepada Nabi Musa (Kel. 3:1-16). Allah selalu bersabda kepada manusia sebagaimana digambarkan dalam Perjanjian Lama, yaitu bahwa Allah bersabda melalui bangsa-bangsa dan para nabi. Tujuan Allah menampakkan Diri dan bersabda melalui para nabi itu adalah untuk menunjukkan kepada manusia siapa Dia dan apa yang dilakukan-Nya. Namun penampakkan Allah dengan cara-cara seperti itu masih memungkinkan manusia jatuh ke dalam kesalahan dalam memandang Diri-Nya. Puncak penampakan Allah kepada manusia itu ialah kedatangan-Nya ke dunia ini dalam diri Yesus Kristus sebagai tanda kasih-Nya.
Oleh karena itu, Allah tidak saja berada di surga tetapi juga di dunia ini (immanent), bahkan jiwa manusia dapat menjadi tempat kediaman-Nya. Demikianlah keadaannya sehingga Allah mendengar do’a manusia, melihat mata hati manusia dan menangkap getaran jiwanya. Allah juga mengetahui pikiran dan harapan manusia. Manusia tidak dapat mengenal dan memandang Allah seandainya Doa tidak menampakkan dan mendekatkan Diri kepada manusia. Tidak ada yang dapat mendekati Allah jika Allah tidak mengangkat manusia ke arah Diri-Nya.
Allah Bapa adalah kekal adanya. Tiada berpermulaan dan tidak berpenghasilan. Senantiasa ada dan akan selalu ada. Allah tidak berubah seperti ciptaan-Nya. Allah Bapa juga selalu memelihara ummat manusia dan segala ciptaan lainnya.
Allah tidak menghendaki kesengsaraan bagi manusia dan tidak menginginkan manusia terkena mati. Sengsara dan maut datang di dunia karena dosa. Dosa manusia itulah yang mendatangkan sengsara bagi dirinya sendiri dan bagi sesama manusia. Jika Tuhan mendatangkan kesengsaraan kepada manusia maka itu adalah tidak lain untuk keselamatannya sendiri. Sengsara dapat merupakan hukuman yang bermanfaat di samping juga dapat merupakan cara untuk memurnikan manusia.

2.      Yesus Kristus sebagai Penebus
Dalam kredo disebutkan : “Dan akan Yesus Kristus Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita”. Umat Kristiani pada umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Tuhan yang Mahakasih telah berjanji akan mengutus seorang Penebus ke dunia, yang akan menebus dosa asal manusia serta segala akibatnya. Penebus tersebut tidak lain adalah Yesus Kristus yang di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru digambarkan lahir di Betlehem dari seorang anak dara perawan, dan mampu memperbuat mukjizat. Ia adalah Imam yang banyak menderita dan akan wafat demi kecintaannya kepada manusia. Menurut Perjanjian Lama, Sang Penebus itu akan diurapi sehingga digelari dengan Messiah, al-Masih atau Kristus.
Yesus Kristus diutus ke dunia untuk melawan kejahatan dan untuk mendirikan kerajaan Allah. Sekalipun manusia telah jatuh ke dalam dosa sehingga terbuang dari taman firdaus dan tercampak di dunia, namun Allah yang Mahakasih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dan membebaskannya dari dosa asal. Yesus datang untuk memberitakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
Yesus sebagai Tuhan berbuat mukjizat sebagai bukti bahwa kerajaan Allah sudah dekat, seperti antara lain mukjizat menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan orang banyak di padang gurun dengan cara yang ajaib. Maksud kerajaan Allah digambarkan dalam ayat berikut: “Bila Aku membuang roh jahat dengan Roh Allah, niscaya Kerajaan Allah pun sudah datang di tengah-tengah kamu” (Mat. 12:28). Mukjizat-mukjizat itu juga menjadi bukti bahwa Ia adalah al-Masih yang dijanjikan.
Sesuai dengan bunyi kredo yang di sebutkan di muka, Yesus adalah Tuhan. Dalam Injil Matius (3:17) disebutkan :  “Inilah Putera kekasihku, yang berkenaan kepadaku”. Ia sendiri mengaku sebagai putera Allah: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh. 10:30). Para rasul juga mengakui bahwa Yesus adalah putra Allah, dan pengakuan sebagai “Putra” Allah ini sudah cukup membuktikan bahwa Ia adalah sungguh-sungguh Allah, sehakikat dengan Allah, sebagaimana diucapkan dalam kredo misa: “Aku dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang benar dari Allah yang benar... sehakikat dengan Bapa”.
Dalam kepercayaan roma Katolik dan umumnya ummat Kristiani, Yesus selain diyakini sebagai Tuhan juga diyakini sebagai manusia. Yesus adalah manusia sebagaimana manusia pada umumnya, yaitu memiliki darah, tubuh, daging dan jiwa, merasakan haus dan lapar, senang dan duka. Tetapi ia tanpa dosa. Ia lahir dari seorang ibu, namun dikandung dari Roh Kudus. Inilah yang sekaligus menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan dan manusia. Dalam kredo disebutkan: “Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan dari perawan Maria”.
Yesus sebagai Tuhan tidak saja dalam tugasnya di dunia, tetapi sudah sejak azali. Yesus bersama Roh Kudus dan Allah Bapa sejak kekal sudah satu adanya inilah yang dimaksudkan dalam kitab suci: “Dengan sesungguhnya Aku berkata kepada kamu: sebelum Ibrahim terjadi, Aku sudah ada” (Yah. 8:58).
Tegasnya, gereja Roma Katolik mempercayai dan mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia, dan bahwa Yesus mempunyai kodrat Allah dan kodrat manusia. Yesus menjadi manusia untuk melaksanakan kehendak dan Rencana Allah Bapa dari surga. Ia memberi teladan bagaimana cara hidup untuk menuju ke kerajaan Allah. Untuk itu Ia mempunyai tugas menebus dosa manusia.
Doktrin Kristiani memang mengajarkan kepercayaan bahwa Yesus lah yang menanggung sengsara di kayu salib, bukan orang lain, bukan penjahat, tetapi Tuhan sendiri. Yesus wafat dan dimakamkan. Yesus rela mati disalib karena dengan demikian berarti dia memenuhi kehendak Allah Bapa untuk menebus dosa manusia. Tanpa itu, dosa manusia tidak akan terampunkan. Tiang salib merupakan tanda atau saksi bahwa Yesus mencintai Bapa dan mencintai manusia. Kesengsaraan Yesus di kayu salib juga diperingati oleh gereja Roma Katolik pada hari-hari Jum’at. Lonceng gereja yang dibunyikan pada hari kamis malam merupakan tanda peringatan kesengsaraan Tuhan Yesus, dan pada hari Jum’at untuk memperingati kesengsaraan dan wafatnya.
Dengan demikian Yesus di kayu salib, terlaksanalah pengampunan dosa-dosa manusia, baik dosa asal, maupun dosa perorangan. Dengan wafatnya Tuhan maka sekaligus pula berarti syaitan telah terkalahkan. Sehingga tidak ada lagi hukuman bagi orang yang beriman. Kematian Yesus menyebabkan kembalinya kehidupan yang kekal bagi manusia. Yesus memberikan rahmat kepada manusia dan menyebabkan manusia menjadi anak Allah kembali. Itu semua akibat keikhlasan dan kesetiaan Yesus untuk disalib. Karena Ia, maka manusia ditebus dan diselamatkan.
3.      Roh Kudus
Roh kudus keluar dari Allah Bapa dan Allah Putra. Roh Kudus diutus oleh Yesus Kristus, dari Bapa, kepada manusia, karena Yesus tidak mengehendaki manusia itu sendirian. Roh Kudus turun ke dunia, yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya pada gereja di hari pantekosta, hari kelima puluh sesudah paskah atau pada hari kesepuluh sesudah kenaikan Yesus ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang bekerja di dunia sekarang ini adalah Roh Kudus.
Mula pertama Roh Kudus turun kepada para rasul dan murid-muridnya sehingga dalam seketika mereka menjadi memiliki keberanian, menjadi orang-orang yang sabar dan gembira dalam penderitaan hidup karena iman mereka. Roh Kudus menjadi pendorong yang menyebabkan mereka giat bekerja karena keimanan mereka terhadap apa yang pernah diberitakan oleh Yesus Kristus.
Apabila seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, maka ia akan memiliki apa yang dalam gereja Roma Katolik disebut dengan “Kehidupan Berahmat”, yaitu sebagai orang yang termasuk suci tanpa dosa-dosa kecil sekalipun. Orang tersebut telah memliki suatu kehidupan adikodrati karena Roh Kudus sudah ada di dalam tubuhnya, bahkan Bapa dan Putra pun ada dalam diri orang tersebut. Inilah yang dimaksud oleh Paulus dengan perkataannya: “Tidakkah kamu tahu bahwa kamu itu bait Allah dan Bahwa Roh Kudus tinggal di dalam hatimu” (1Kor.3:16).
4.      Malaikat
Menurut ajaran Roma Katolik, Malaikat adalah makhluk Allah yang berujud roh, mempunyai akal dan memiliki kehendak bebas. Kitab suci menceritakan beberapa nama malikat seperti malaikat Gabriel, Mikail, Rafail, Kerubin dan Serafin. Pada mulanya Allah menciptakan malaikat dengan maksud agar mereka berbakti kepada Allah dan hidup kekal selam-lamnya bersama Allah. Untuk itu mereka diberi suatu kebahagiaan kehidupan Ilahi, dan sebagaimana halnya Adam dan Hawa ditempatkan dalam taman firdaus. Tetapi dalam masa percobaan yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka, ada sebagian malaikat yang berbuat durhaka sehingga dimasukkan ke dalam neraka. Malaikat yang durhaka tersebut disebut dengan roh jahat, yang pemimpinnya adalah iblis. Roh jahat membenci manusia dan Tuhan serta selalu berusaha menggoda manusia sehingga merugikan tubuh dan jiwa manusia. Oleh karena itu kedudukan malaikat dalam ajaran gereja Roma Katolik tidak menentukan dan tidak memegang peranan penting dalam penyelamatan manusia sekalipun selalu mendorong manusia berbuat baik dan mengusir syetan dari manusia.
Adapun para malaikat, tetap setia selalu menyembah dan memuji Tuhan, serta mengabdi kepada-Nya. Para malaikatlah yang selalu setia menyampaikan kehendak Allah kepada manusia, dan berdo’a kepada Tuhan untuk kepentingan manusia adalah Santo Mikail yang selalu melawan roh jahat (syetan). Bagi setiap orang ada malaikat yang melindungi dan menjaganya dari segala godaan syetan dan membimbing serta mendorongnya menuju segala kebaikan.
5.      Maria, Bunda Tuhan
Kedudukan Maria dalam keyakinan gereja Roma Katolik, adalah jauh di atas para malaikat dan manusia, karena sebagaimana ditetapkan oleh gereja Roma Katolik pada 8 Desember 1854, ia luput dari dosa perorangan. Dalam kehidupannya pun ia tetap suci dan tetap perawan. Santo Perawan Maria diperingati setiap tanggal 8 Desember sebagai bunda Tuhan yang tidak bernoda, setiap 25 Maret karena ia menerima kabar gembira mengandungkan Yesus Sang Penebus, dan pada setiap 25 Desember bersamaan dengan peringatan hari Natal.
6.      Alam Semesta
Gereja Roma Katolik juga mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah. Allah menciptakan dunia dengan tujuan memberikan segala kebaikan-Nya yang tak terhingga. Jadi, jagad raya ini mencerminkan kemulian-Nya, dan karenanya segala ciptaan-Nya menerima kebaikan-nya. Dengan kebaikan Allah itu pula segala ciptaan-Nya mengenal-Nya, mencintai-Nya, memuliakan-Nya dan mengabdi kepada-Nya untuk memperoleh kebahagiaan selam-lamanya. Karena Tuhan menciptakan dunia seprti itu, maka Dia juga memeliharanya, mengurusnya dan membimbingnya menuju tujuan akhir. Semua makhluk adalah milik-Nya dan berada di bawah perlindungan-Nya.
Dengan perantaan alam, manusia dapat mengenal dan mengetahui adanya Tuhan. Pada sisi lain, hati nurani manusia juga memperoleh bisikan yang memberinya petunjuk mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi, melalui alam ini, atau dengan kemampuan nurani tersebut, manusia hanya dapat mengetahuinya adalah rencana Tuhan tentang keselamatan manusia. Yang disebut terakhir ini hanya dapat diketahui oleh manusia melalui firman atau wahyu Tuhan, yakni Yesus Kristus.
7.      Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Manusia pertama, Adam, ditempatkan dalam sebuah taman yan subur dan indah dengan ketentuan agar memelihara dan mengelolanya, disertai peringatan: “Dari sekalian pohon di taman ini boleh kau makan, tapi dari pohon pengetahuan baik dan jahat ini tak boleh kau makan buahnya; apabila kau makan daripadanya kau mesti mati”. (Gen. I 26:15).
Tubuh dan jiwa manusia diciptakan pula oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh kehidupan. Jiwa manusia itu berakal, dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas seperti malaikat. Karena jiwa itu berwujud roh, maka tidak dapat mati. Roh manusia sebagai ciptaan Tuhan lebih tinggi kedudukannya dari ciptaan-ciptaan lainnya. Roh manusia menyerupai Tuhan. Itu berarti Tuhan mengasihi manusia agar ia kelak hidup kekal, dan Tuhan memberi bahagian kehidupan Tuhan yang disebut kehidupan berahmat. Inilah yang disebut “anugerah”. Karena kehidupan berahmat itu pulalah maka manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, menjadi anak Allah dan serupa dengan Allah.
Adam dan Hawa, pada mulanya, dalam kehidupan mereka mempunyai keinginan yang baik-baik saja, tidak ada niat yang jelek. Hal ini tidak lain karena mereka berdua hidup di hadirat Allah dalam taman firdaus. Manusia pertama juga tidak merasakan segala sengsara, bahkan tidak akan terkena mati dan akan hidup selam-lamanya. Kehidupan seperti itulah yang semestinya dinikmati oleh manusia keturunan mereka. Akan tetapi, sebagaimana halnya malaikat, Adam dan Hawa juga menempuh masa percobaan berupa larangan makan buah pengetahuan. Apabila manusia pertama melanggar larangan, maka akan hilang “kehidupan berahmat”, yang dimilikinya da akan keluar dari taman firdaus serta akan terkena maut. Karena godaan syetan yang berbentuk ular, maka manusia jatuh ke dalam dosa. Pertama kali ular mendatangi Hawa, bukan Adam, untuk menggodanya, dengan mengatakan kepadanya bahwa pohon yang dilarang memakannya itu tidak akan menyebabkan terkena mati sekalipun memakannya. Bahkan ular juga mengatakan bahwa jika Hawa memakan buah pohon tersebut ia akan menjadi seperti Tuhan, yakni dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang jelek. Hawa tergoda sehingga memakan buah larangan. Adam kemudian juga ikut memakannya.
8.      Dosa Asal
Pelanggaran yang dilakukan oleh Adam berakibat lebih lanjut kepada keturunannya, yaitu beban yang disebut dosa asal. Karena dosa Adam maka manusia tidak lagi memperoleh kehidupan yang berahmat. Manusia akan terkena mati, suatu hal yang seharusnya tidak akan terjadi jika Adam tidak melanggar larangan. Manusia telah menetang Tuhan, dan ingin menyamai Tuhan. Akibat yang lain ialah manusia memiliki kecenderungan berbuat jahat sebagai akibat keinginan manusia kepada kesenangan duniawi yang tidak berimbang, seperti ingin harta benda, kenikmatan, kedudukan dan sebagainya. Keinginan-keinginan jahat manusia itu adalah sombong, kikir, berbuat cabul, iri hati, rakus, marah dan malas. Tujuh macam keinginan jahat ini merupakan sumber bagi dosa-dosa lainnya sehingga disebut dengan dosa pokok. Itu semua adalah akibat Adam mempergunakan akal dan kehendaknya secara bebas. Dosa manusia terhadap Tuhan, yakni keinginan menyamai dan menetang Tuhan, merupakan pencemaran terhadap kemuliaan dan kehormatan Tuhan sebagai Pencipta. Dosa yang demikian hebat itu tidak ada yang dapat mengampuninya, tidak ada yang dapat menebusnya apalagi oleh manusia yang penuh dosa. Mengembalikan kesucian Tuhan hanya dapat dilakukan oleh dan dengan Tuhan sendiri.
Sekalipun dikatakan bahwa manusia memiliki dosa asal, namun menurut keyakinan Roma Katolik, ada seseorang, dan hanya satu-satunya, yang tidak mempunyai dosa asal, yaitu Maria, ibunda Tuhan Yesus. Hanya dialah yang luput dari dosa berkat anugerah yang luar biasa dari Tuhan. \

SISTEM ETIKA AGAMA KATOLIK
Gereja Katolik memakai “Sepuluh Perintah Tuhan”, yang disampaikan Allah kepada Nabi Musa di gunung Sinai sebagai pedoman hidup yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari umatnya untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Yesus Kristus mengakuhkan kesepuluh perintah tersebut dalam kehidupannya, dan yang paling tampak diutamakn adalah sikap cinta kasih, yakni mencintai Allah dan mencintai sesama manusia sehingga akhirnya merupakan hukum pokok gereja. Kesepuluh perintah Tuhan tersebut adalah:
a.       Jangan memuja berhala, berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
b.      Jangan menyebut nama Allah, Tuhanmu, tidak dengan hormat.
c.       Kuduskanlah dari Tuhan.
d.      Hormatilah ibu-bapakmu.
e.       Jangan membunuh.
f.       Jangan berbuat cabul.
g.      Jangan mencuri.
h.      Jangan naik saksi dusta terhadap sesama manusia.
i.        Jangan ingin berbuat cabul.
j.        Jangan ingin akan milik sesama manusia secara tidak adil.

Kesepuluh perintah Allah tersebut merupakan hukum Allah yang diakui kebenarannya oleh suara hati manusia. Oleh karena itu  suara hati manusia akan selalu menganjurkan kepada yang baik, dan akan menegur seseorang bila ia mengerjakan yang jelek. Karena suara hati dapat sesat karena dosa asal, maka gereja Roma Katolik mengajarkan agar selalu berpedoman kepada perintah Allah, mengambil teladan dari Yesus dan patuh kepada perintah-perintah gereja. Secara singkat hal-hal yang berkaitan dengan kespeuluh perintah-perintah gereja. Secara singkat hal-hal yang berkaitan dengan kesepuluh perintah Tuhan tersebut akan dikemukakan sebagai berikut.


PERINTAH PERTAMA
Perintah pertama adalah agar manusia hanya menyembah Allah, yaitu Allah Bapa, sebagai Pencipta langit dan bumi. Mempertuhankan suatu makhluk adalah berarti menyembah berhala. Cara menghormat dan memuji Tuhan dapat dengan melakukan ibadat batin, yakni berdoa dalam hati, dapat pula dengan ibadat lahir seperti dengan menyanyi, mengatup tangan, berlutut, dengan lilin yang menyala, musik, perhiasan di altar atau dengan pakaian-pakaian liturgi. Di samping itu, umat Katolik juga mengadakan penghormatan kepada Allah melalui upacara-upacara yang bersifat umum.

PERINTAH KEDUA
Perintah kedua adalah menjunjung tinggi nama Allah, atau menyebut nama Allah dengan sopan. Sebagai contoh, orang yang bersumpah di muka pengadilan dengan menyebut nama Allah untuk memperkuat keterangan tentang sesuatu hal, maka ia harus menjamin bahwa apa-apa yang disampaikan itu benar. Atau jika ia berjanji di bawah sumpah dengan saksi Allah, maka ia wajib memenuhinya. Apabila seseorang memberikan keterangan yang palsu, atau ingkar janji, maka ia akan menanggung beban dosa berat. Sumpah palsu merupakan kejahatan yang besar.

PERINTAH KETIGA
Perintah mengkuduskan hari Tuhan berarti menghormati hari-hari raya Kristen seperti Hari Minggu dan peringatan Santa Perawan Maria. Hari raya yang paling penting ialah hari raya Paskah. Pada hari raya Minggu dan hari raya yang diwajibkan, umat Katolik diwajibkan berkumpul untuk merayakan ekaristi dan mendengarkan kabar gembira Yesus Kristus dengan hormat disertai minat yang besar. Perintah tersebut berlaku bagi mereka yang paling tidak, sudah berumur tujuh tahun. siapa yang tidak mengikuti misa hari Minggu tanpa alasan yang kuat, maka akan berdosa berat. Mengikuti perayaan misa kudus tdak boleh melalui radio atau televisi.

PERINTAH KEEMPAT
Penghormatan kepada kedua orangtua didasarkan pada poko pandangan bahwa orangtua merupakan pengganti Allah karena orangtua memberikan petunjuk ke surga. Oleh karena itu sudah sepantasnya jika orang beriman, hormat, taat, cinta, dan berterima kasih kepada mereka. Berlaku hormat dapat terwujud sopan dalam berbicara kepada mereka dan rendah hati terhadap mereka. Cinta kasih seseorang kepada orangtuan dapat dibuktikan dengan mendoakan mereka, membantu mereka di hari tua sekalipun orangtua tidak menurut perintah Tuhan. Bila orangtua tetap ingkar terhadap Tuhan, maka hendaknya didoakan agar mereka kembali ke jalan Allah. Taat kepada perintah orangtua adalah wajib selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kewajiban patuh kepada orangtua menjadi gugur jika sewaktu-waktu tidak serumah lagi dengan mereka. Akan tetapi cinta kasih dan hormat kepadanya tetap berlaku dan tetap harus dipelihara terus-menerus sepanjang masa.



PERINTAH KELIMA
            Tubuh manusia dapat menjadi bait Allah setelah menerima permandian. Putra Allah pun mengambil bentuk tubuh dunia ini. Akhirnya Tuhan juga akan membangkitkan tubuh manusia di akhirat. Oleh karena itu orang juga harus menghormati tubuhnya dengan baik. Melalaikan kebutuhan badan adalah berdosa, tetapi memenuhi kebutuhan secara berlebihan juga berdosa. Orang tidak boleh menyakiti dan menyiksa badannya sampai tingkat yang berbahaya karena ha itu merupakan dosa berat, terutama kalau sengaja bunuh diri berarti ia memutus kesempatan berbakti kepada Allah dan mendatangkan penderitaan kepada orang lain. Tetapi dalam keadaan tertentu orang diperbolehkan mempertaruhkan hidupnya atas dasar iman atau demi keselamatan sesama manusia.

PERINTAH KEKENAM DAN KESEMBILAN
            Prinsip cinta kasih berlaku dalam hubungan suami istri yang telah didikat dalam tali perkawinan. Agar hubungan suami istri tetap serasi dan harmonis maka kepada mereka diberikan sakramen. Kerusakan hubungan antar kedua sejoli tadi merupakan dosa yang berakibat merusak jalan menuju surga terutama bila sampai ketingkat perceraian. Yesus bersabda: “Barang apa yang telah disatukan Tuhan, janganlah diceraikan manusia” (Mat. 5:28). Rusaknya hubungan suami istri dapat berawal dari adanya keinginan kotor untuk menginginkan istri orang lain.

PERINTAH KETUJUH DAN KESEPULUH
            Perintah ini berbunyi: “Jangan mencuri” dan “Jangan ingin milik sesama manusia secara tak adil”. Manusia berhak memiliki sesuatu sekedar cukup untuk memelihara keluarganya, sebab apabila tidak, maka akan merugikan semangat seseorang. Namun yang paling penting adalah agar dalam memperoleh sesuatu dengan cara halal. Barangsiapa memperoleh sesuatu dengan jalan mencuri atau menipu berarti barang tersebut bukan miliknya.

PERINTAH KEDELAPAN
            Gereja Katolik sangat cinta terhadap kebenaran, yaitu berbuat dan berbicara sesuai yang kita pikirkan. Itu adalah suatu kebijakan yang luhur. Jika seseorang cinta terhadap kebenaran maka hal tersebut akan membuat orang lain percaya kepadanya. Karena itu berdosalah orang yang melanggar karena ia berdusta.

            Referensi : Djam’annuri. Agama Kita. Perspektif Sejarah Agama-agama. Cet.II. Yogyakarta: LESFI, 2002.


Agama Katolik

AGAMA KATOLIK

Agama Kristiani mendapat asal-usul pada Yesus dari Nasaret dan gerakannya. Dengan hidup dan ajaran serta kematiannya, Yesus (bagaikan nabi) memaklumkan bahwa Allah bertindak dengan manusia. Mereka yang bergabung pada gerakan Yesus itu mengerti bahwa:
a.       Pada pewartaan Yesus, Dia yang adalah awal dan akhir hidup serta memanggil Abraham dan Musa, menyapa manusia, sekarang ini juga, sedemikian rupa, sehingga manusia tidak dapat mengelakkan jawaban (Kerajaan Allah);
b.      Pada tindakan Yesus, Allah yang oleh Yesus disebut Bapa, menawarkan kehidupan-Nya kepada semua orang, agar mereka punya hidup dalam kelimpahan;
c.       Pada kematian Yesus, terbuka jalan supaya segala yang hidup menemukan hidup dalam Allah.

PENGERTIAN ASAL USUL DAN PERKEMBANGAN AGAMA KATOLIK (AGAMA KRISTIANI)
Sesuai dengan petunjuk sejarah, Yesus Kristus adalah pembawa agama Kristen. Ia berasal dari Nazaret, lahir kurang lebih pada tahun ke-4 sebelum Masehi, tetapi sebagian ada yang berpendapat antara di Galilea dan kemudian meluas di kalangan penduduk Palestina. Ia dipercayai membawa kabar gembira tentang penebusan dosa di samping memperlihatkan banyak mukjizat. Untuk kelanjutan ajaran yang dibawanya ia mengangkat 12 orang rasul. Satu tahun sebelum ia meninggal dunia di kayu salib pada 7 April 30 M. Ketika berusia lebih kurang 30-31 tahun, Yesus telah membentuk gereja di Yerussalem, yaitu ketika ia menunjuk Petrus, salah seorang muridnya yang dubelas, sebagai kepala gereja. Dalam Injil Matius (16:18) disebutkan: “Dan akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan mengusasinya”. Bahkan Yesus mengangkat Petrus sebagai Kepala gereja yang tertinggi, sebagaimana diisyaratkan dalam Injil Yahya 921:17).
Pada awal mulanya jemaat Kristen terdiri dari orang-orang Yahudi. Merekalah yang disebut dengan jemaat purba atau jemaat Yerussalem, atau ada pula yang menyebut mereka dengan jemaat Nazaret. Agama Kristen pada mulanya adalah untuk bangsa Yahudi, suatu agama nasional bangsa Yahudi. Akan tetapi, ketika Petrus bekerja di Yerussalem. Ini berarti bahwa agama yang bersifat internasioanl. Hal inilah yang merupakan permasalahan bagi gereja Yerussalem sehingga Petrus menghadapi perlawanan. Pada tahun 42 M. Ia pindah ke Roma secara misterius, dan penjadi paus yang pertama di sana. Petrus menjabat sebagai paus selama 25 tahun dan meninggal dunia pada 67 M. Petrus adalah orang pertama dalam gereja dan dianggap jemaat induk di Yerussalem.
Selain Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peranan besar dalam penyiaran agama Kristen. Is berasal dari Tarsus di Silsilia, tetapi juga orang Yahudi sebagaimana halnya Petrus. Pada mulanya ia menjadi penentang agama Kristen. Pada tahun 36 Masehi ia pergi ke Damaskus untuk mencari orang-orang Kristen untuk disiksanya. Tetapi di depan pintu gerbang kota tersebut, konon Yesus menampakkan diri padanya sehingga ia jatuh pingsan. Setelah siuman, ia lantas bertaubat dan kemudian dipermandikan. Dalam sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan murid Yesus dan belum pernah berjumpa dengan Yesus.
Dalam menyiarkan agama Kristen, Paulus sama sekali tidak berhubungan dengan para rasul di Yerussalem. Namun perkembangan agama Kristen semakin pesat, baik karena kegiatan para rasul maupun karena hasil pekerjaan Petrus dan Paulus. Kemajuan agama tersebut bukan tanpa menghadapi rintangan-rintangan. Petrus dan Paulus mendapat tantangan dari kaum Yahudi sehinnga berkali-kali ditangkap oleh penguasa Roma dan dipenjarakan.  
Permasalahan serius yang pernah dihadapi oleh Paulus dan Petrus adalah “pertobatan orang kafir, apakah harus mentaati persunatan dan hukum Musa lainnya, di samping permandiannya”. Dalam konsili Yerussalem, kurang lebih tahun 48-50 M, berhasil diputuskan bahwa bekas penuja berhala dibebaskan dari persunatan dan undang-undang Musa. Dalam kesempatan itu Petrus mengemukakan: “Allah telah mengaruniakan Roh Kudus kepada mereka, sama seperti kaum Yahudi. Tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan berkas penyembah berhala. Mereka pun dapat dikuduskan karena kepercayaannya”. Dekrit Paulus ini menjadi pertanda adanya kekuasaan mengajar gereja Kristus yang dengan bantuan Roh Kudus dapat menyelesaikan masalah kepercayaan dan kesusilaan. Petunjuk lain ialah rahmat Yesus Kristus, dan bahwa sunat dan adat istiadat Yahudi tidak ada hubungannya dengan “keselamatan”.
Paulus bekerja sampai ke Yunani dan Eropa. Ia bekerja di kota-kota provinsi dan membentuk jemaat gereja. Ajaran Paulus yang dianggap baru ialah anggapan bahwa Yesus adalah Kristus atau Tuhan. Paulus meninggal dunia dalam tahun yang sama dengan Petrus, yaitu 67 M, kedua-duanya di Roma.

SUMBER POKOK AGAMA KATOLIK
Secara garis besar, sumber poko agama Katolik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Hidup, keyakinan dan usaha dari jemaat-jemaat sepanjang sejarah: tradisi Kitab Suci sebagai Kisah Awal Jemaat Kristiani.
2.      Kesepakatan-kesepakatan antar jemaat mengenai keyakinan imam (rumus-rumus hasil “konsili” --pertemuan dari segenap jemaat-- mengenai imam, ibadat dan hidup).
3.      Tradisi tidak tertulis: kebiasaan-kebiasaan (ibadat) dan moral.

POKOK-POKOK AJARAN AGAMA KATOLIK
1.      Orang beriman (Kristiani) berbakti demi hidup manusia: keadilan dan hormat pada manusia.
2.      Orang beriman (Kristiani) berbakti kepada Allah demi hidup manusia: mengasihi Allah dan mengasihi manusia.
3.      Orang beriman (Kristiani) berbakti kepada Allah bersama dengan Yesus: hidup orang Kristiani mengikuti hidup Yesus.
4.      Orang beriman (Kristiani)-Katolik berbakti kepada Allah demi hidup manusia, bersama dengan Yesus – bersekutu dengan orang Kristiani lainnya: ibadat bersama orang Kristiani.

SISTEM KEPERCAYAAN AGAMA KATOLIK
Ajaran ketuhanan dalam agama kristen, termasuk gereja Roma Katolik, adalah sebagaimana tercantum dalam kredo Ima Rasuli, yaitu Tritunggal yang terdiri dari Allah Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan ketiga-tiga pribadi tersebut adalah Allah. Semuanya Mahakudus, Mahasempurna, Mahatahu, Mahakuasa, dan kekal. Oleh karena itu ketiga-tiganya disembah dengan cara yang sama. Sekalipun terdiri dari tiga pribadi namun hanya satu Allah, yang masing-masing memiliki satu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi, sehingga disebut dengan Tritunggal yang Mahakudus. Secara ringkas, sistem kepercayaan ummat Kristen tersebut akan diuraikan berikut ini:  

1.      Allah Bapa
Allah Bapa adalah Pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat di dalamnya. Allah Bapa ada di dalam surga. Allah adalah Mahakasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama kepada manusia. Oleh karena itu Allah senantiasa mencampakkan Diri-Nya kepada manusia, sebagaimana pernah dilakukannya kepada Nabi Musa (Kel. 3:1-16). Allah selalu bersabda kepada manusia sebagaimana digambarkan dalam Perjanjian Lama, yaitu bahwa Allah bersabda melalui bangsa-bangsa dan para nabi. Tujuan Allah menampakkan Diri dan bersabda melalui para nabi itu adalah untuk menunjukkan kepada manusia siapa Dia dan apa yang dilakukan-Nya. Namun penampakkan Allah dengan cara-cara seperti itu masih memungkinkan manusia jatuh ke dalam kesalahan dalam memandang Diri-Nya. Puncak penampakan Allah kepada manusia itu ialah kedatangan-Nya ke dunia ini dalam diri Yesus Kristus sebagai tanda kasih-Nya.
Oleh karena itu, Allah tidak saja berada di surga tetapi juga di dunia ini (immanent), bahkan jiwa manusia dapat menjadi tempat kediaman-Nya. Demikianlah keadaannya sehingga Allah mendengar do’a manusia, melihat mata hati manusia dan menangkap getaran jiwanya. Allah juga mengetahui pikiran dan harapan manusia. Manusia tidak dapat mengenal dan memandang Allah seandainya Doa tidak menampakkan dan mendekatkan Diri kepada manusia. Tidak ada yang dapat mendekati Allah jika Allah tidak mengangkat manusia ke arah Diri-Nya.
Allah Bapa adalah kekal adanya. Tiada berpermulaan dan tidak berpenghasilan. Senantiasa ada dan akan selalu ada. Allah tidak berubah seperti ciptaan-Nya. Allah Bapa juga selalu memelihara ummat manusia dan segala ciptaan lainnya.
Allah tidak menghendaki kesengsaraan bagi manusia dan tidak menginginkan manusia terkena mati. Sengsara dan maut datang di dunia karena dosa. Dosa manusia itulah yang mendatangkan sengsara bagi dirinya sendiri dan bagi sesama manusia. Jika Tuhan mendatangkan kesengsaraan kepada manusia maka itu adalah tidak lain untuk keselamatannya sendiri. Sengsara dapat merupakan hukuman yang bermanfaat di samping juga dapat merupakan cara untuk memurnikan manusia.

2.      Yesus Kristus sebagai Penebus
Dalam kredo disebutkan : “Dan akan Yesus Kristus Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita”. Umat Kristiani pada umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Tuhan yang Mahakasih telah berjanji akan mengutus seorang Penebus ke dunia, yang akan menebus dosa asal manusia serta segala akibatnya. Penebus tersebut tidak lain adalah Yesus Kristus yang di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru digambarkan lahir di Betlehem dari seorang anak dara perawan, dan mampu memperbuat mukjizat. Ia adalah Imam yang banyak menderita dan akan wafat demi kecintaannya kepada manusia. Menurut Perjanjian Lama, Sang Penebus itu akan diurapi sehingga digelari dengan Messiah, al-Masih atau Kristus.
Yesus Kristus diutus ke dunia untuk melawan kejahatan dan untuk mendirikan kerajaan Allah. Sekalipun manusia telah jatuh ke dalam dosa sehingga terbuang dari taman firdaus dan tercampak di dunia, namun Allah yang Mahakasih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dan membebaskannya dari dosa asal. Yesus datang untuk memberitakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
Yesus sebagai Tuhan berbuat mukjizat sebagai bukti bahwa kerajaan Allah sudah dekat, seperti antara lain mukjizat menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, memberi makan orang banyak di padang gurun dengan cara yang ajaib. Maksud kerajaan Allah digambarkan dalam ayat berikut: “Bila Aku membuang roh jahat dengan Roh Allah, niscaya Kerajaan Allah pun sudah datang di tengah-tengah kamu” (Mat. 12:28). Mukjizat-mukjizat itu juga menjadi bukti bahwa Ia adalah al-Masih yang dijanjikan.
Sesuai dengan bunyi kredo yang di sebutkan di muka, Yesus adalah Tuhan. Dalam Injil Matius (3:17) disebutkan :  “Inilah Putera kekasihku, yang berkenaan kepadaku”. Ia sendiri mengaku sebagai putera Allah: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh. 10:30). Para rasul juga mengakui bahwa Yesus adalah putra Allah, dan pengakuan sebagai “Putra” Allah ini sudah cukup membuktikan bahwa Ia adalah sungguh-sungguh Allah, sehakikat dengan Allah, sebagaimana diucapkan dalam kredo misa: “Aku dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang benar dari Allah yang benar... sehakikat dengan Bapa”.
Dalam kepercayaan roma Katolik dan umumnya ummat Kristiani, Yesus selain diyakini sebagai Tuhan juga diyakini sebagai manusia. Yesus adalah manusia sebagaimana manusia pada umumnya, yaitu memiliki darah, tubuh, daging dan jiwa, merasakan haus dan lapar, senang dan duka. Tetapi ia tanpa dosa. Ia lahir dari seorang ibu, namun dikandung dari Roh Kudus. Inilah yang sekaligus menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan dan manusia. Dalam kredo disebutkan: “Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan dari perawan Maria”.
Yesus sebagai Tuhan tidak saja dalam tugasnya di dunia, tetapi sudah sejak azali. Yesus bersama Roh Kudus dan Allah Bapa sejak kekal sudah satu adanya inilah yang dimaksudkan dalam kitab suci: “Dengan sesungguhnya Aku berkata kepada kamu: sebelum Ibrahim terjadi, Aku sudah ada” (Yah. 8:58).
Tegasnya, gereja Roma Katolik mempercayai dan mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia, dan bahwa Yesus mempunyai kodrat Allah dan kodrat manusia. Yesus menjadi manusia untuk melaksanakan kehendak dan Rencana Allah Bapa dari surga. Ia memberi teladan bagaimana cara hidup untuk menuju ke kerajaan Allah. Untuk itu Ia mempunyai tugas menebus dosa manusia.
Doktrin Kristiani memang mengajarkan kepercayaan bahwa Yesus lah yang menanggung sengsara di kayu salib, bukan orang lain, bukan penjahat, tetapi Tuhan sendiri. Yesus wafat dan dimakamkan. Yesus rela mati disalib karena dengan demikian berarti dia memenuhi kehendak Allah Bapa untuk menebus dosa manusia. Tanpa itu, dosa manusia tidak akan terampunkan. Tiang salib merupakan tanda atau saksi bahwa Yesus mencintai Bapa dan mencintai manusia. Kesengsaraan Yesus di kayu salib juga diperingati oleh gereja Roma Katolik pada hari-hari Jum’at. Lonceng gereja yang dibunyikan pada hari kamis malam merupakan tanda peringatan kesengsaraan Tuhan Yesus, dan pada hari Jum’at untuk memperingati kesengsaraan dan wafatnya.
Dengan demikian Yesus di kayu salib, terlaksanalah pengampunan dosa-dosa manusia, baik dosa asal, maupun dosa perorangan. Dengan wafatnya Tuhan maka sekaligus pula berarti syaitan telah terkalahkan. Sehingga tidak ada lagi hukuman bagi orang yang beriman. Kematian Yesus menyebabkan kembalinya kehidupan yang kekal bagi manusia. Yesus memberikan rahmat kepada manusia dan menyebabkan manusia menjadi anak Allah kembali. Itu semua akibat keikhlasan dan kesetiaan Yesus untuk disalib. Karena Ia, maka manusia ditebus dan diselamatkan.
3.      Roh Kudus
Roh kudus keluar dari Allah Bapa dan Allah Putra. Roh Kudus diutus oleh Yesus Kristus, dari Bapa, kepada manusia, karena Yesus tidak mengehendaki manusia itu sendirian. Roh Kudus turun ke dunia, yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya pada gereja di hari pantekosta, hari kelima puluh sesudah paskah atau pada hari kesepuluh sesudah kenaikan Yesus ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang bekerja di dunia sekarang ini adalah Roh Kudus.
Mula pertama Roh Kudus turun kepada para rasul dan murid-muridnya sehingga dalam seketika mereka menjadi memiliki keberanian, menjadi orang-orang yang sabar dan gembira dalam penderitaan hidup karena iman mereka. Roh Kudus menjadi pendorong yang menyebabkan mereka giat bekerja karena keimanan mereka terhadap apa yang pernah diberitakan oleh Yesus Kristus.
Apabila seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, maka ia akan memiliki apa yang dalam gereja Roma Katolik disebut dengan “Kehidupan Berahmat”, yaitu sebagai orang yang termasuk suci tanpa dosa-dosa kecil sekalipun. Orang tersebut telah memliki suatu kehidupan adikodrati karena Roh Kudus sudah ada di dalam tubuhnya, bahkan Bapa dan Putra pun ada dalam diri orang tersebut. Inilah yang dimaksud oleh Paulus dengan perkataannya: “Tidakkah kamu tahu bahwa kamu itu bait Allah dan Bahwa Roh Kudus tinggal di dalam hatimu” (1Kor.3:16).
4.      Malaikat
Menurut ajaran Roma Katolik, Malaikat adalah makhluk Allah yang berujud roh, mempunyai akal dan memiliki kehendak bebas. Kitab suci menceritakan beberapa nama malikat seperti malaikat Gabriel, Mikail, Rafail, Kerubin dan Serafin. Pada mulanya Allah menciptakan malaikat dengan maksud agar mereka berbakti kepada Allah dan hidup kekal selam-lamnya bersama Allah. Untuk itu mereka diberi suatu kebahagiaan kehidupan Ilahi, dan sebagaimana halnya Adam dan Hawa ditempatkan dalam taman firdaus. Tetapi dalam masa percobaan yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka, ada sebagian malaikat yang berbuat durhaka sehingga dimasukkan ke dalam neraka. Malaikat yang durhaka tersebut disebut dengan roh jahat, yang pemimpinnya adalah iblis. Roh jahat membenci manusia dan Tuhan serta selalu berusaha menggoda manusia sehingga merugikan tubuh dan jiwa manusia. Oleh karena itu kedudukan malaikat dalam ajaran gereja Roma Katolik tidak menentukan dan tidak memegang peranan penting dalam penyelamatan manusia sekalipun selalu mendorong manusia berbuat baik dan mengusir syetan dari manusia.
Adapun para malaikat, tetap setia selalu menyembah dan memuji Tuhan, serta mengabdi kepada-Nya. Para malaikatlah yang selalu setia menyampaikan kehendak Allah kepada manusia, dan berdo’a kepada Tuhan untuk kepentingan manusia adalah Santo Mikail yang selalu melawan roh jahat (syetan). Bagi setiap orang ada malaikat yang melindungi dan menjaganya dari segala godaan syetan dan membimbing serta mendorongnya menuju segala kebaikan.
5.      Maria, Bunda Tuhan
Kedudukan Maria dalam keyakinan gereja Roma Katolik, adalah jauh di atas para malaikat dan manusia, karena sebagaimana ditetapkan oleh gereja Roma Katolik pada 8 Desember 1854, ia luput dari dosa perorangan. Dalam kehidupannya pun ia tetap suci dan tetap perawan. Santo Perawan Maria diperingati setiap tanggal 8 Desember sebagai bunda Tuhan yang tidak bernoda, setiap 25 Maret karena ia menerima kabar gembira mengandungkan Yesus Sang Penebus, dan pada setiap 25 Desember bersamaan dengan peringatan hari Natal.
6.      Alam Semesta
Gereja Roma Katolik juga mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah. Allah menciptakan dunia dengan tujuan memberikan segala kebaikan-Nya yang tak terhingga. Jadi, jagad raya ini mencerminkan kemulian-Nya, dan karenanya segala ciptaan-Nya menerima kebaikan-nya. Dengan kebaikan Allah itu pula segala ciptaan-Nya mengenal-Nya, mencintai-Nya, memuliakan-Nya dan mengabdi kepada-Nya untuk memperoleh kebahagiaan selam-lamanya. Karena Tuhan menciptakan dunia seprti itu, maka Dia juga memeliharanya, mengurusnya dan membimbingnya menuju tujuan akhir. Semua makhluk adalah milik-Nya dan berada di bawah perlindungan-Nya.
Dengan perantaan alam, manusia dapat mengenal dan mengetahui adanya Tuhan. Pada sisi lain, hati nurani manusia juga memperoleh bisikan yang memberinya petunjuk mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi, melalui alam ini, atau dengan kemampuan nurani tersebut, manusia hanya dapat mengetahuinya adalah rencana Tuhan tentang keselamatan manusia. Yang disebut terakhir ini hanya dapat diketahui oleh manusia melalui firman atau wahyu Tuhan, yakni Yesus Kristus.
7.      Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Manusia pertama, Adam, ditempatkan dalam sebuah taman yan subur dan indah dengan ketentuan agar memelihara dan mengelolanya, disertai peringatan: “Dari sekalian pohon di taman ini boleh kau makan, tapi dari pohon pengetahuan baik dan jahat ini tak boleh kau makan buahnya; apabila kau makan daripadanya kau mesti mati”. (Gen. I 26:15).
Tubuh dan jiwa manusia diciptakan pula oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh kehidupan. Jiwa manusia itu berakal, dapat mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas seperti malaikat. Karena jiwa itu berwujud roh, maka tidak dapat mati. Roh manusia sebagai ciptaan Tuhan lebih tinggi kedudukannya dari ciptaan-ciptaan lainnya. Roh manusia menyerupai Tuhan. Itu berarti Tuhan mengasihi manusia agar ia kelak hidup kekal, dan Tuhan memberi bahagian kehidupan Tuhan yang disebut kehidupan berahmat. Inilah yang disebut “anugerah”. Karena kehidupan berahmat itu pulalah maka manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, menjadi anak Allah dan serupa dengan Allah.
Adam dan Hawa, pada mulanya, dalam kehidupan mereka mempunyai keinginan yang baik-baik saja, tidak ada niat yang jelek. Hal ini tidak lain karena mereka berdua hidup di hadirat Allah dalam taman firdaus. Manusia pertama juga tidak merasakan segala sengsara, bahkan tidak akan terkena mati dan akan hidup selam-lamanya. Kehidupan seperti itulah yang semestinya dinikmati oleh manusia keturunan mereka. Akan tetapi, sebagaimana halnya malaikat, Adam dan Hawa juga menempuh masa percobaan berupa larangan makan buah pengetahuan. Apabila manusia pertama melanggar larangan, maka akan hilang “kehidupan berahmat”, yang dimilikinya da akan keluar dari taman firdaus serta akan terkena maut. Karena godaan syetan yang berbentuk ular, maka manusia jatuh ke dalam dosa. Pertama kali ular mendatangi Hawa, bukan Adam, untuk menggodanya, dengan mengatakan kepadanya bahwa pohon yang dilarang memakannya itu tidak akan menyebabkan terkena mati sekalipun memakannya. Bahkan ular juga mengatakan bahwa jika Hawa memakan buah pohon tersebut ia akan menjadi seperti Tuhan, yakni dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang jelek. Hawa tergoda sehingga memakan buah larangan. Adam kemudian juga ikut memakannya.
8.      Dosa Asal
Pelanggaran yang dilakukan oleh Adam berakibat lebih lanjut kepada keturunannya, yaitu beban yang disebut dosa asal. Karena dosa Adam maka manusia tidak lagi memperoleh kehidupan yang berahmat. Manusia akan terkena mati, suatu hal yang seharusnya tidak akan terjadi jika Adam tidak melanggar larangan. Manusia telah menetang Tuhan, dan ingin menyamai Tuhan. Akibat yang lain ialah manusia memiliki kecenderungan berbuat jahat sebagai akibat keinginan manusia kepada kesenangan duniawi yang tidak berimbang, seperti ingin harta benda, kenikmatan, kedudukan dan sebagainya. Keinginan-keinginan jahat manusia itu adalah sombong, kikir, berbuat cabul, iri hati, rakus, marah dan malas. Tujuh macam keinginan jahat ini merupakan sumber bagi dosa-dosa lainnya sehingga disebut dengan dosa pokok. Itu semua adalah akibat Adam mempergunakan akal dan kehendaknya secara bebas. Dosa manusia terhadap Tuhan, yakni keinginan menyamai dan menetang Tuhan, merupakan pencemaran terhadap kemuliaan dan kehormatan Tuhan sebagai Pencipta. Dosa yang demikian hebat itu tidak ada yang dapat mengampuninya, tidak ada yang dapat menebusnya apalagi oleh manusia yang penuh dosa. Mengembalikan kesucian Tuhan hanya dapat dilakukan oleh dan dengan Tuhan sendiri.
Sekalipun dikatakan bahwa manusia memiliki dosa asal, namun menurut keyakinan Roma Katolik, ada seseorang, dan hanya satu-satunya, yang tidak mempunyai dosa asal, yaitu Maria, ibunda Tuhan Yesus. Hanya dialah yang luput dari dosa berkat anugerah yang luar biasa dari Tuhan. \

SISTEM ETIKA AGAMA KATOLIK
Gereja Katolik memakai “Sepuluh Perintah Tuhan”, yang disampaikan Allah kepada Nabi Musa di gunung Sinai sebagai pedoman hidup yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari umatnya untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Yesus Kristus mengakuhkan kesepuluh perintah tersebut dalam kehidupannya, dan yang paling tampak diutamakn adalah sikap cinta kasih, yakni mencintai Allah dan mencintai sesama manusia sehingga akhirnya merupakan hukum pokok gereja. Kesepuluh perintah Tuhan tersebut adalah:
a.       Jangan memuja berhala, berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
b.      Jangan menyebut nama Allah, Tuhanmu, tidak dengan hormat.
c.       Kuduskanlah dari Tuhan.
d.      Hormatilah ibu-bapakmu.
e.       Jangan membunuh.
f.       Jangan berbuat cabul.
g.      Jangan mencuri.
h.      Jangan naik saksi dusta terhadap sesama manusia.
i.        Jangan ingin berbuat cabul.
j.        Jangan ingin akan milik sesama manusia secara tidak adil.

Kesepuluh perintah Allah tersebut merupakan hukum Allah yang diakui kebenarannya oleh suara hati manusia. Oleh karena itu  suara hati manusia akan selalu menganjurkan kepada yang baik, dan akan menegur seseorang bila ia mengerjakan yang jelek. Karena suara hati dapat sesat karena dosa asal, maka gereja Roma Katolik mengajarkan agar selalu berpedoman kepada perintah Allah, mengambil teladan dari Yesus dan patuh kepada perintah-perintah gereja. Secara singkat hal-hal yang berkaitan dengan kespeuluh perintah-perintah gereja. Secara singkat hal-hal yang berkaitan dengan kesepuluh perintah Tuhan tersebut akan dikemukakan sebagai berikut.


PERINTAH PERTAMA
Perintah pertama adalah agar manusia hanya menyembah Allah, yaitu Allah Bapa, sebagai Pencipta langit dan bumi. Mempertuhankan suatu makhluk adalah berarti menyembah berhala. Cara menghormat dan memuji Tuhan dapat dengan melakukan ibadat batin, yakni berdoa dalam hati, dapat pula dengan ibadat lahir seperti dengan menyanyi, mengatup tangan, berlutut, dengan lilin yang menyala, musik, perhiasan di altar atau dengan pakaian-pakaian liturgi. Di samping itu, umat Katolik juga mengadakan penghormatan kepada Allah melalui upacara-upacara yang bersifat umum.

PERINTAH KEDUA
Perintah kedua adalah menjunjung tinggi nama Allah, atau menyebut nama Allah dengan sopan. Sebagai contoh, orang yang bersumpah di muka pengadilan dengan menyebut nama Allah untuk memperkuat keterangan tentang sesuatu hal, maka ia harus menjamin bahwa apa-apa yang disampaikan itu benar. Atau jika ia berjanji di bawah sumpah dengan saksi Allah, maka ia wajib memenuhinya. Apabila seseorang memberikan keterangan yang palsu, atau ingkar janji, maka ia akan menanggung beban dosa berat. Sumpah palsu merupakan kejahatan yang besar.

PERINTAH KETIGA
Perintah mengkuduskan hari Tuhan berarti menghormati hari-hari raya Kristen seperti Hari Minggu dan peringatan Santa Perawan Maria. Hari raya yang paling penting ialah hari raya Paskah. Pada hari raya Minggu dan hari raya yang diwajibkan, umat Katolik diwajibkan berkumpul untuk merayakan ekaristi dan mendengarkan kabar gembira Yesus Kristus dengan hormat disertai minat yang besar. Perintah tersebut berlaku bagi mereka yang paling tidak, sudah berumur tujuh tahun. siapa yang tidak mengikuti misa hari Minggu tanpa alasan yang kuat, maka akan berdosa berat. Mengikuti perayaan misa kudus tdak boleh melalui radio atau televisi.

PERINTAH KEEMPAT
Penghormatan kepada kedua orangtua didasarkan pada poko pandangan bahwa orangtua merupakan pengganti Allah karena orangtua memberikan petunjuk ke surga. Oleh karena itu sudah sepantasnya jika orang beriman, hormat, taat, cinta, dan berterima kasih kepada mereka. Berlaku hormat dapat terwujud sopan dalam berbicara kepada mereka dan rendah hati terhadap mereka. Cinta kasih seseorang kepada orangtuan dapat dibuktikan dengan mendoakan mereka, membantu mereka di hari tua sekalipun orangtua tidak menurut perintah Tuhan. Bila orangtua tetap ingkar terhadap Tuhan, maka hendaknya didoakan agar mereka kembali ke jalan Allah. Taat kepada perintah orangtua adalah wajib selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kewajiban patuh kepada orangtua menjadi gugur jika sewaktu-waktu tidak serumah lagi dengan mereka. Akan tetapi cinta kasih dan hormat kepadanya tetap berlaku dan tetap harus dipelihara terus-menerus sepanjang masa.



PERINTAH KELIMA
            Tubuh manusia dapat menjadi bait Allah setelah menerima permandian. Putra Allah pun mengambil bentuk tubuh dunia ini. Akhirnya Tuhan juga akan membangkitkan tubuh manusia di akhirat. Oleh karena itu orang juga harus menghormati tubuhnya dengan baik. Melalaikan kebutuhan badan adalah berdosa, tetapi memenuhi kebutuhan secara berlebihan juga berdosa. Orang tidak boleh menyakiti dan menyiksa badannya sampai tingkat yang berbahaya karena ha itu merupakan dosa berat, terutama kalau sengaja bunuh diri berarti ia memutus kesempatan berbakti kepada Allah dan mendatangkan penderitaan kepada orang lain. Tetapi dalam keadaan tertentu orang diperbolehkan mempertaruhkan hidupnya atas dasar iman atau demi keselamatan sesama manusia.

PERINTAH KEKENAM DAN KESEMBILAN
            Prinsip cinta kasih berlaku dalam hubungan suami istri yang telah didikat dalam tali perkawinan. Agar hubungan suami istri tetap serasi dan harmonis maka kepada mereka diberikan sakramen. Kerusakan hubungan antar kedua sejoli tadi merupakan dosa yang berakibat merusak jalan menuju surga terutama bila sampai ketingkat perceraian. Yesus bersabda: “Barang apa yang telah disatukan Tuhan, janganlah diceraikan manusia” (Mat. 5:28). Rusaknya hubungan suami istri dapat berawal dari adanya keinginan kotor untuk menginginkan istri orang lain.

PERINTAH KETUJUH DAN KESEPULUH
            Perintah ini berbunyi: “Jangan mencuri” dan “Jangan ingin milik sesama manusia secara tak adil”. Manusia berhak memiliki sesuatu sekedar cukup untuk memelihara keluarganya, sebab apabila tidak, maka akan merugikan semangat seseorang. Namun yang paling penting adalah agar dalam memperoleh sesuatu dengan cara halal. Barangsiapa memperoleh sesuatu dengan jalan mencuri atau menipu berarti barang tersebut bukan miliknya.

PERINTAH KEDELAPAN
            Gereja Katolik sangat cinta terhadap kebenaran, yaitu berbuat dan berbicara sesuai yang kita pikirkan. Itu adalah suatu kebijakan yang luhur. Jika seseorang cinta terhadap kebenaran maka hal tersebut akan membuat orang lain percaya kepadanya. Karena itu berdosalah orang yang melanggar karena ia berdusta.

            Referensi : Djam’annuri. Agama Kita. Perspektif Sejarah Agama-agama. Cet.II. Yogyakarta: LESFI, 2002.